Uni Emirat Arab Ancam Turunkan Hubungan dengan Israel, Perjanjian Abraham di Ujung Tanduk

ABU DHABI, vozpublica.id - Hubungan diplomatik Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel berada di titik kritis setelah pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersikeras mencaplok sebagian atau seluruh wilayah Tepi Barat. Langkah tersebut berpotensi membuat UEA menurunkan status hubungan dengan Israel, termasuk menarik duta besarnya (dubes) dari Tel Aviv.
Seorang pejabat UEA mengatakan kepada Reuters, meski hubungan tak akan diputus total, keputusan pencaplokan Tepi Barat akan menjadi "garis merah" bagi Abu Dhabi.
“Tepi Barat adalah isu yang tak bisa ditawar. Jika dicaplok, maka hubungan diplomatik akan terganggu serius,” ujarnya, dikutip Jumat (19/9/2025).
Ketegangan sudah terlihat pekan lalu begitu UEA melarang perusahaan pertahanan Israel berpartisipasi dalam pameran kedirgantaraan Dubai Airshow 2025.
Kementerian Pertahanan Israel mengakui telah diberitahu mengenai keputusan tersebut, namun menolak memberi rincian.
Ancaman bagi Perjanjian Abraham
UEA adalah salah satu dari sedikit negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel melalui Perjanjian Abraham 2020 yang diprakarsai Donald Trump. Kesepakatan itu membuka pintu perdagangan, investasi, hingga kerja sama pertahanan antara kedua negara.