Trump Tunda Blokir TikTok di AS sampai 16 Desember

"Mereka tertarik dengan karakteristik China dari aplikasi tersebut, yang mereka anggap sebagai soft power. Kami tidak peduli dengan karakteristik China. Kami peduli dengan keamanan nasional," ujar Bessent.
Ini merupakan kedua kali AS dan China menyatakan bahwa mereka hampir mencapai kesepakatan TikTok. Pengumuman sebelumnya disampaikan pada Maret namun tidak membuahkan hasil.
Kesepakatan apa pun antara kedua negara harus melalui persetujuan Kongres yang dikuasai Partai Republik. Pada 2024 Kongres mengesahkan undang-undang yang mewajibkan divestasi TikTok karena kekhawatiran bahwa data pengguna di AS bisa diakses oleh pemerintah China. Ini menimbulkan kekhawatiran China bisa memata-matai warga AS atau melakukan operasi pengaruh melalui aplikasi tersebut.
Editor: Anton Suhartono