Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah AS Shut Down, Tentara Bertugas Tanpa Bayaran
Advertisement . Scroll to see content

Trump Bakal Bikin Bangkrut Iran untuk Paksa Sepakati Perjanjian Nuklir Baru

Minggu, 17 November 2024 - 06:07:00 WIB
Trump Bakal Bikin Bangkrut Iran untuk Paksa Sepakati Perjanjian Nuklir Baru
Tim Donald Trump dilaporkan sedang menyusun strategi untuk menekan Iran secara maksimum sehingga mau menyepakati perjianjian nuklir yang baru (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, vozpublica.id - Tim presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump dilaporkan sedang menyusun strategi untuk menekan Iran. Tujuannya untuk membuat Iran bangkrut dengan sanksi bertubi-tubi, kecuali jika negara itu mau menyepakati perjanjian nuklir yang baru.

Pada periode pertama jabatannya sebagai presiden atau 2018, Trump membawa AS keluar dari kesepakatan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Alasannya, kesepakatan yang diteken oleh negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman dan Uni Eropa pada 2015 itu tak relevan lagi sehingga harus diperbarui.

Sejak itu AS menjatuhkan kembali sanksi yang memukul perekonomian Iran.

Iran memandang keputusan Trump itu tak berdasar karena program nuklirnya dipantau terus oleh badan energi atom internasional IAEA. Selain itu Iran menegaskan tak ada rencana membuat senjata nuklir.

JCPOA dibuat pada masa pemerintahan presiden AS Barack Obama dengan tujuan untuk mengendalikan program nukir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi.

Sebabagai respons atas keputusan Trump, Iran mengingkari kewajibannya dalam JCPOA dengan meningkatkan pengayaan uranium di atas ambang batas yang ditentukan.

Surat kabar Inggris Financial Times, mengutip beberapa sumber pejabat, melaporkan tim pemerintahan Trump sedang menyiapkan tekanan maksimum terhadap perekonomian Iran.

Taktik tekanan maksimum itu ditujukan untuk menguras pendapatan minyak Iran. Dengan begitu kemampuan Iran akan terbatas untuk mengembangkan senjata nuklir, mendanai kelompok-kelompok proksinya di kawasan, serta dalam memberikan pengaruh terhadap politik di kawasan.

Juru Bicara Badan Energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi sebelumnya menegaskan Iran siap untuk melanjutkan kesepakatan nuklir, namun memerlukan negosiasi yang serius.

Sebelumnya laporan serupa diangkat surat kabar AS The Wall Street Journal (WSJ). Disebutkan, Trump berencana mengintensifkan tekanan maksimum terhadap Iran yang bertujuan mengekang ekspor minyak serta membatasi pengaruhnya di Timur Tengah.

"Saya kira Anda akan melihat sanksi kembali berlaku, Anda akan melihat lebih banyak lagi, baik secara diplomatik maupun finansial. Mereka berusaha mengisolasi Iran," kata seorang mantan pejabat Gedung Putih kepada WSJ, pekan lalu.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut