Iran Tolak IAEA Inspeksi Fasilitas Nuklir, Tak Mau Ulangi Kesalahan Usai Diserang AS

TEHERAN, vozpublica.id - Pemerintah Iran secara tegas tak mengizinkan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memeriksa fasilitas pengayaan uranium yang sempat menjadi target serangan militer Amerika Serikat (AS) pada Juni lalu.
Penolakan ini disebut sebagai bentuk perlindungan terhadap kedaulatan dan keamanan nasional, sekaligus sebagai respons keras atas insiden yang dianggap Iran sebagai pelanggaran serius terhadap integritas negaranya.
Ketiga fasilitas nuklir strategis di Fordow, Natanz, dan Isfahan diserang dalam operasi yang disebut Teheran dilakukan dengan dukungan intelijen dan laporan ambigu dari IAEA. Iran menilai informasi dari badan pengawas nuklir PBB itu menjadi dalih bagi AS dan Israel untuk melakukan serangan militer terhadap aset-aset nuklirnya.
“Kami tidak akan mengizinkan siapa pun, termasuk IAEA, untuk mengakses lokasi-lokasi tersebut. Mereka datang hanya untuk berunding, bukan inspeksi,” kata ketua komisi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri parlemen Iran, Ebrahim Azizi, seperti dikutio dari Anadolu, Selasa (5/8/2025).
Presiden Iran Stop Kerja Sama dengan IAEA
Sikap keras Iran terhadap IAEA juga diperkuat dengan keputusan Presiden Masoud Pezeshkian yang menerbitkan dekrit penghentian sementara kerja sama teknis dengan lembaga tersebut, termasuk akses untuk inspeksi. Menurut Iran, tidak ada jaminan keamanan atas fasilitas nuklir dan para ilmuwannya jika kerja sama terus dilanjutkan tanpa evaluasi ulang.