Dituduh Pengagum Nazi, Begini Komentar Trump

WASHINGTON, vozpublica.id - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump menegaskan dirinya bukan Nazi. Pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, sebelumnya menyebut Trump sebagai Nazi, merujuk pada laporan media.
Selain itu Trump juga diidentikkan dengan Nazi karena menggelar kampanye pilpres di tempat yang sama dengan pertemuan Nazi di Kota New York pada 1939.
"Saya bukan seorang Nazi. Saya kebalikan dari seorang Nazi," kata Trump, kepada para pendukungnya dalam kampanye di Atlanta, Georgia, dikutip dari Anadolu, Rabu (30/10/2024).
Dia menuduh balik Harris dan para pendukungnya sebagai fasis.
"Kamala sekarang melakukan sesuatu yang jauh lebih buruk daripada yang pernah dia sampaikan. Kalimat terbaru dari Kamala dan tim kampanyenya adalah siapa pun yang tidak memilih dia adalah seorang Nazi," kata Trump.
Trump lalu mengatakan ayahnya mengajari untuk tidak pernah mengucapkan kata Nazi.
"Dulu dia selalu mengatakan, 'Jangan pernah gunakan kata Nazi. Jangan pernah gunakan kata itu,' Dia juga mengatakan, 'Jangan pernah menggunakan kata Hitler. Jangan gunakan kata itu'," kenang Trump.
Harris pada Rabu pekan lalu menyebut Trump sebagai seorang fasis, calon diktator, serta pengagum Adolf Hitler.
Pernyataan itu merujuk pada artikel di majalah milik donatur Partai Demokrat Lauren Powell Jobs, The Atlantic. Majalah itu menerbitkan tulisan Jeffrey Goldberg yang menyatakan Trump pernah mengungkapkan kekagumannya terhadap Hitler saat menjabat presiden AS pada periode 2017-2021.