Detik-Detik Pasukan Israel Serang Kapal Kemanusiaan Gaza, Ini Pengakuan Aktivis Turki

ISTANBUL, vozpublica.id - Pasukan Israel, Senin (9/6/2025), menyerang kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla Coalition (FFC) yang telah mendekati perairan Jalur Gaza. Kapal bernama Madleen itu dinaiki 12 orang, termasuk aktivis dari banyak negara, salah satunya Greta Thunberg.
FFC melaporkan, pasukan Israel menyerang masuk kapal Madleen di perairan internasional pada dini hari. Pasukan Zionis mengintimidasi para aktivis dengan mengepung serta mengerahkan drone ke kapal tersebut. Namun intimidasi itu tak membuat para aktivis gentar dan melanjutkan pelayaran menuju perairan Gaza.
Setelah itu pasukan Israel menyerbu masuk ke dalam kapal dan menculik para aktivis di dalamnya.
Sebelum serangan berlangsung, seorang aktivis asal Turki, Suayb Ordu, mengatakan pasukan Israel mengancam akan menangkap dan menembaki kapal jika tak menghentikan pelayaran ke Gaza. Namun para aktivis menolak segala bentuk intervensi Israel dan tetap menjalankan misi mereka secara damai.
"Jika ada yang menyakiti saya, jika mereka membunuh saya, dan mereka tidak bisa membuktikannya secara visual, ketahuilah bahwa saya tidak melakukan tindakan apa pun. Bahkan jika mereka mengarahkan pistol ke kepala dan menembak, saya tidak akan mengangkat tangan," ujarnya, dalam rekaman video yang diunggah di Instagram, dikutip dari Anadolu.
"Saya tidak akan mengatakan sepatah kata pun, saya bahkan tidak akan menatap mata mereka. Kami bergerak maju dengan damai dan saya sangat menghormati teman-teman di kapal ini dan keselamatan mereka," kata Ordu, melanjutkan.
Dia menambahkan, pasukan Zionis juga mungkin memilih seseorang di kapal sebagai kambing hitam untuk membenarkan penyerangan mereka.