Deretan Kota di ASEAN yang Terancam Tenggelam dan Kondisinya saat Ini

Manila, Filipina
Satu lagi kota negara anggota ASEAN yang dikhawatirkan akan cepat tenggelam adalah Manila. Ibu kota Filipina ini mengalami penurunan permukaan tanah sebanyak 2 cm per tahun, yang terjadi di sepanjang tahun 2015 hingga 2020.
Sejak tahun 1993, permukaan air laut di Manila telah meningkat hingga 0,3 cm berdasarkan data milik The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Banjir menjadi lebih sering melanda Manila.
Penurunan permukaan air tanah di Manila bahkan diprediksi lebih besar. Hal ini diungkap dalam artikel bertajuk “Global sea-level rise is recognised, but flooding from anthropogenic land subsidence is ignored around northern Manila Bay, Philippines” yang menyebut bahwa penurunannya mencapai 5 sampai 9 cm per tahun.
Filipina sebenarnya negara yang cukup rentan mengalami bencana. Sebut saja banjir hingga angin topan dan gempa bumi. Permukaan air lautnya pun cenderung rutin mengalami kenaikan.
Di Teluk Manila misalnya, yang permukaan air lautnya terpantau naik hingga 3,2 cm setiap tahun. Hal itu dipicu penggerusan air tanah berlebihan sehingga permukaan tanahnya mudah turun.
Banyak kawasan pesisir di Filipina, termasuk Teluk Manila, dikhawatirkan akan tenggelam pada 2050 apabila gagal menangani persoalan tersebut.
Editor: Maria Christina