Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Konser Foo Fighters Jakarta Digelar Hari Ini: Info Open Gate hingga Setlist Lengkap
Advertisement . Scroll to see content

Deretan Kota di ASEAN yang Terancam Tenggelam dan Kondisinya saat Ini

Senin, 30 Mei 2022 - 19:49:00 WIB
Deretan Kota di ASEAN yang Terancam Tenggelam dan Kondisinya saat Ini
Arsip foto pemandangan Kota Bangkok dan Sungai Chao Phraya pada 2016. (Foto: Reuters/Chaiwat Subprasom)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Jakarta pernah diprediksi tenggelam dalam waktu 10 tahun mendatang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Pernyataan itu sontak mengagetkan banyak pihak dan menimbulkan kegaduhan. 

Biden menyampaikan prediksi itu dalam pidatonya pada 27 Juli 2021 tentang perubahan iklim. Di sisi lain, fakta membuktikan bahwa permukaan tanah di Jakarta, khususnya Jakarta Utara, mengalami penurunan sebesar 200-250 cm per tahun. 

Selain Jakarta, sejumlah kota di wilayah ASEAN juga terancam tenggelam dalam waktu dekat. Ancaman ini terlihat dari kondisi penurunan permukaan tanahnya.

Berikut deretan kota di ASEAN yang juga terancam tenggelam:

Bangkok, Thailand

Salah satu kota di negara anggota ASEAN yang terancam tenggelam adalah Bangkok, Thailand. Melansir laman Bangkok Post, permukaan di kota itu mengalami penurunan sebesar 2 hingga 3 cm setiap tahunnya. 

Sebagian besar wilayah kota itu diprediksi terendam di tahun 2030. Ada pula yang menyatakan jika Bangkok akan dikepung air pada tahun 2050 atau 2100. Desa-desa yang berada di beberapa wilayah, seperti Bang Khun Thian, telah dipindahkan lantaran garis pantainya telah lama menghilang.

Dalam jurnal bertajuk ‘Sinking Coastal Cities’ yang diterbitkan oleh Asosiasi Internasional Ilmu Hidrologi, disebutkan Bangkok akan mengalami penurunan permukaan tanah sekitar 19 cm di tahun 2025 mendatang. 

Demi mengurangi semakin menurunnya permukaan tanah, pemerintah Bangkok telah mengeluarkan peringatan pembatasan ekstraksi air tanah bagi masyarakatnya. Hal ini terbukti telah berhasil mengurangi keparahan penurunan permukaan tanah.

Sementara itu, retribusi terhadap penggunaan air tanah sudah dilakukan sejak tahun 1985 dan terus dilakukan. Kini, air tanah hanya menyumbang 10 persen untuk memenuhi kebutuhan air bagi industri di Bangkok. 

Meskipun Bangkok terancam tenggelam, pemerintah kota setempat terus mengusahakan agar penurunan permukaan tanah tidak terjadi drastis.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut