Demo Rusuh London, Islam Dijadikan Kambing Hitam Politik Sayap Kanan Eropa

LONDON, vozpublica.id - Demonstrasi besar sayap kanan di London pada Sabtu (13/9/2025) memperlihatkan bagaimana Islam terus dijadikan kambing hitam dalam politik identitas di Eropa. Sejumlah tokoh ekstremis dari berbagai negara hadir dan menyuarakan orasi provokatif bernuansa anti-Islam, dengan menuding imigran Muslim sebagai ancaman utama bagi keberlangsungan masyarakat Barat.
Aktivis sayap kanan Inggris Tommy Robinson, yang memimpin aksi ini, menuduh adanya “invasi terorganisir” untuk menggantikan populasi Eropa dengan imigran.
Politisi Prancis Eric Zemmour menggemakan narasi serupa, bahkan menyebut Inggris dan Prancis kini dijajah kembali oleh bangsa dari bekas jajahan mereka.
Pernyataan paling keras datang dari politisi Belgia Filip Dewinter. Ia secara terang-terangan mengatakan, “Islam adalah musuh sejati bangsa Eropa. Islam tidak pantas berada di Eropa, dan Islam tidak pantas berada di Inggris.”
Selain mereka, tokoh sayap kanan dari Denmark, Jerman, dan Polandia ikut mengulang retorika konspiratif soal “penggantian besar-besaran” (the great replacement). Narasi ini semakin meneguhkan bahwa Islam dijadikan simbol musuh bersama untuk mempersatukan gerakan ekstremis lintas negara.