Cara Cyber Army Ukraina Serang Rusia, Bobol Situs Web Pemerintah hingga Badan Antariksa

BOSTON, vozpublica.id - Para pakar teknologi Ukraina membentuk cyber army atau pasukan siber bernama StandForUkraine, terdiri atas puluhan relawan yang mau membantu melawan Rusia. Mereka meretas situs-situs pemerintah, perusahaan media sosial, serta media massa pro-Moskow.
“Kami sungguh-sungguh gerombolan. Sekelompok orang yang berdiri sendiri," kata Roman Zakharov (37), pakar teknologi informasi yang bekerja di Ukraina, dikutip dari Associated Press, Sabtu (5/3/2022).
Target serangan mereka bervariasi, mulai dari perangkat lunak yang memungkinkan pemilik ponsel dan komputer di seluruh dunia berpartisipasi menolak layanan terdistribusi situs web resmi Rusia hingga bot platform pesan singkat Telegram. Tujuannya adalah memblokir informasi salah, memungkinkan warga melaporkan lokasi pasukan Rusia, serta berbagi cara merakit bom Molotov dan dasar-dasar pertolongan pertama.
Para anggota StandForUkraine adalah insinyur perangkat lunak, manajer pemasaran, desainer grafis, bahkan pengiklan.
Gerakan ini bersifat global, tak hanya melibatkan orang lokal Ukraina, melainkan para profesional TI diaspora Ukraina di berbagai negara.
Mereka meretas situs web tertentu dengan menyisipkan pesan antiperang disertai gambar grafis kematian serta kehancuran dengan tujuan mengampanyekan anti-invasi Rusia.
"Rakyat kedua negara takut pada satu orang, Putin. Dia gila" kata Zakharov.