SURABAYA, vozpublica.id - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) yang berhasil meraih medali pada PON Papua memperagakan teknik bantingan dalam acara penyambutan di kampus UMSurabaya, Jawa Timur, Rabu (27/10/2021). UMSurabaya memberikan bonus senilai total Rp100 juta pada sembilan mahasiswa sekaligus atlet yang mendapatkan medali yang berlaga ke PON Papua.
Melalui data yang didapat Jawa Timur berada di posisi 2 klasemen dengan perolehan 110 medali. 9 mahasiswa dan atlet Universitas Muhammadiyah Surabaya dari berbagai macam cabang olahraga telah menyumbang 13 Medali. Total perolehan medali yang diraih oleh atlit UM Surabaya sebanyak 5 Emas, 7 Perak dan 1 Perunggu.
Fatchur Roji (Mahasiswa FEB) dari cabang olahraga panjat tebing meraih 3 Emas dan 1 Perak, Rahmad Adi (Mahasiswa FEB) dari cabang olahraga panjat tebing meraih 2 perak. Kemudian Kharisma Ragil (Mahasiswi FEB) dari cabang olahraga panjat tebing meraih 1 Emas dan 2 Perak, Choirul Umi (Mahasiswa FEB) dari cabang olahraga panjat tebing meraih 1 emas dan 1 perak. Selanjutnya, Pradeva Adelia (Mahasiswa FEB) dari cabang olahraga panjat tebing meraih 1 Perunggu, Sisilia Agustiani Ora dari cabang olahraga karate meraih 1 Perak.
Dalam kesempatan ini rektor UM Surabaya juga menyampaikan rasa bangganya kepada 9 Atlet yang berhasil meraih medali. “Kami bangga dengan kerja keras serta capaian para atlet khususnya dari mahasiswa UM Surabaya, karena selain anda mengharumkan nama Jatim, anda semua telah mengaharumkan nama kampus dengan usaha yang luar biasa saat berlaga di PON 2021,” ucap Sukadiono.
Selain bonus yang diberikan kepada para atlet sebagai bentuk apresiasi, UM Surabaya juga memberikan beasiswa kepada seluruh atlet, beasiswa atlet yang diberikan berupa pembebasan seluruh biaya Pendidikan yang didapat selama atlet menjalani perkuliahan. Hal ini merupakan salah satu komitmen kampus untuk terus membuka peluang kepada siapa saja yang ingin menempuh dan mendapatan akses Pendidikan dari berbagai macam latar belakang dan profesi.
(Foto: Sindo/Ali Masduki)
Editor: Yudistiro Pranoto
Back
