JAKARTA, vozpublica.id - Empat mahasiswi terbaik berhasil terpilih menerima beasiswa riset Darya-Varia Scholarship for Talented and Aspiring Women Researchers (D-Star) 2025. Mereka adalah Anggininda Salsabila (Universitas Airlangga), Vira Nuha Sabita (Universitas Indonesia), Iffah Zakiya Yasmin (Universitas Gadjah Mada), dan Hanifa Syifa Kamila (Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung). Program ini dirancang mendukung peneliti muda berbakat di bidang farmasi, dengan fokus riset herbal berbasis kekayaan hayati Indonesia.
Penerima beasiswa mendapat dana Rp30 juta, pelatihan intensif, mentoring, serta peluang jejaring profesional. “Kami ingin generasi muda bisa bereksperimen dan memberi kontribusi nyata,” kata Presiden Direktur PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, dr. Ian Kloer. Menurut dia, penelitian bukan hanya tugas kampus, tapi proses yang memberi manfaat luas.
Akademisi dari empat kampus mitra menyambut positif program ini. ”D-Star bukan sekadar program beasiswa, tapi juga bentuk kontribusi strategis untuk masa depan riset farmasi di Indonesia,” ujar Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Prof. apt. Junaidi Khotib, SSi, M.Kes., Ph.D. Dekan Farmasi UGM, Prof. Satibi, menilai D-Star membentuk pola pikir peneliti yang tangguh dan berdampak. Hal senada disampaikan Dekan Farmasi UI, Prof. Arry Yanuar, yang menekankan pentingnya akses setara bagi talenta muda. Sementara Dekan Sekolah Farmasi ITB, Prof. Diky Mudhakir, menilai program ini menjembatani akademik dan industri.
Darya-Varia menegaskan komitmennya mendorong peran wanita di dunia riset farmasi. “Partisipasi peneliti wanita memperkaya sudut pandang dan memperluas dampak riset,” kata Lilis, Head of R&D Division. Industri herbal Indonesia sendiri terus tumbuh pesat dan butuh riset lebih dalam soal keamanan dan efektivitas. Melalui D-Star, diharapkan lahir berbagai inovasi kesehatan berbasis alam dengan standar global.
Editor: Yudistiro Pranoto