JAKARTA, vozpublica.id – Pendidikan merupakan hak dasar setiap anak bangsa. Namun, kenyataannya masih banyak anak Indonesia yang menghadapi hambatan besar untuk mengakses pendidikan yang layak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, sekitar 4,4 juta anak usia sekolah (7–18 tahun) tercatat tidak bersekolah.
Tantangan tersebut diperparah oleh terbatasnya fasilitas belajar, minimnya alat penunjang, serta kondisi ekonomi yang serba kekurangan, terutama di kawasan padat penduduk dan wilayah marjinal seperti kolong jembatan, rumah semi permanen, dan permukiman kumuh.
Menjawab persoalan tersebut, sebuah inisiatif sosial dijalankan oleh Dermies Max Aesthetic Clinic by ERHA bekerja sama dengan Nara Kreatif, lembaga sosial yang fokus pada pendidikan dan pemberdayaan komunitas marjinal.
Program bertajuk “Dari Perawatan Jadi Pendidikan” ini menyalurkan bantuan pendidikan berupa beasiswa Paket A, B, dan C kepada warga prasejahtera berusia 7 hingga 65 tahun.
Tahap pertama program ini telah menyalurkan beasiswa kepada 50 warga yang tinggal di bawah kolong tol Rawa Bebek, Jakarta Utara. Tak hanya bantuan pendidikan, program ini juga melibatkan relawan dari internal perusahaan yang ikut serta mengajar baca-tulis dan berhitung secara langsung kepada masyarakat.
Editor: Yudistiro Pranoto