JAKARTA, vozpublica.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mewanti-wanti kenaikan harga minyak goreng hingga daging ayam ras jelang Ramadan 2023. Sebab, setiap Ramadan harga komoditas cenderung meningkat yang berakibat pada inflasi.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menambahkan, seperti yang terjadi pada momen Ramadan empat tahun terakhir, di mana pada 2019 bulan suci jatuh di bulan Mei dengan inflasi 0,68 persen. Saat itu, biang kerok utamanya yaitu kenaikan harga daging ayam ras, hingga angkutan antarkota.
Kemudian, Ramadan 2020 jatuh pada April dengan besaran inflasi mencapai 0,08 persen. Faktor utama pendorong inflasi saat itu kenaikan harga komoditas bawang merah, emas perhiasan, gula pasir, bahan bakar rumah tangga, pepaya, dan rokok kretek filter.
Selanjutnya, pada 2021, Ramadan jatuh di April dengan inflasi 0,13 persen yang didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras, minyak goreng, jeruk, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan serta anggur.
Editor: Aditya Pratama