Tanda Kebahagiaan Seorang Hamba
Al-Imam Abu Ali al-Hasan bin Ali al-Juzajani rahimahullah menyebutkan beberapa tanda kebahagiaan seorang hamba:
مِنْ أَشْرَافِ السَّعَادَةِ أَنْ يُيَسَّرَ لَهُ طَاعَةُ اللَّهِ، وَأَنْ يَتَّبِعَ السُّنَّةَ فِي أَعْمَالِهِ، وَأَنْ يُصَاحِبَ أَهْلَ الصَّالِحِينَ، وَأَنْ يُحْسِنَ أَخْلَاقَهُ إِلَى إِخْوَانِهِ، وَأَنْ يُفْسِحَ فِي الْبِرِّ إِلَى الْخَلْقِ، وَأَنْ يَهْتَمَّ بِالْمُسْلِمِينَ، وَأَنْ يَسْتَغِلَّ وَيَحْفَظَ وَقْتَهُ.
Di antara tanda kebahagiaan seorang hamba adalah:
- Dimudahkan baginya untuk menjalankan ketaatan sesuai sunnah.
- Berkawan dengan orang-orang saleh.
- Berakhlak baik terhadap sesama saudara.
- Mencurahkan kebaikan kepada makhluk.
- Perhatian terhadap kaum Muslimin.
- Senantiasa menjaga dan memanfaatkan waktu.
Poin-poin ini bisa menjadi pedoman bagi kita untuk mengisi hari Ahad pagi dengan kegiatan bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Melalui contoh kultum subuh ahad pagi ini, kita belajar bahwa waktu adalah aset yang sangat berharga. Syekh Hasan Al-Bashri, Imam Syafii, dan ulama salaf lainnya mengingatkan kita untuk memanfaatkan setiap detik dengan amal sholeh, menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat, serta menjaga hubungan baik dengan sesama. Hari ini adalah milik kita, jangan sia-siakan untuk hal yang tidak bermanfaat. Semoga kita selalu termasuk hamba yang pandai mengatur waktu, menebarkan kebaikan, dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.
Editor: Komaruddin Bagja
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku