Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 7 Kultum 10 Hari Terakhir Ramadhan Singkat dan Bermakna
Advertisement . Scroll to see content

Contoh Kultum Subuh Ahad Pagi: Renungan Pentingnya Waktu dan Amal

Jumat, 26 September 2025 - 21:33:00 WIB
Contoh Kultum Subuh Ahad Pagi: Renungan Pentingnya Waktu dan Amal
Contoh Kultum Subuh Ahad Pagi (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id -  Contoh kultum subuh Ahad pagi kali ini akan mengajak kita merenungkan hakikat waktu dan pentingnya memanfaatkan setiap detik dalam hidup. Pagi hari adalah waktu yang istimewa, saat suasana masih sejuk dan hati lebih tenang, menjadi momen tepat untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.

Mari kita mulai dengan sebuah renungan dari ulama besar, Syekh Hasan Al-Bashri, yang mengingatkan kita akan keterbatasan dunia.

Dilansir vozpublica pada Jumat (26/9/2025), berikut penjelasan mengenai  contoh kultum subuh Ahad pagi yang dilansir dari  buku berjudul ‘Kumpulan Materi Kultum Menjadi Pribadi yang Bermanfaat’ terbitan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bantul.

Contoh Kultum Subuh Ahad Pagi

Contoh kultum subuh ahad pagi kali ini akan mengajak kita merenungkan hakikat waktu dan pentingnya memanfaatkan setiap detik dalam hidup. Sebelum memulai, mari kita awali dengan doa muqaddimah:

Doa Muqaddimah:

 إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

Artinya:
 “Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan memohon ampunan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan Allah, tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad ﷺ adalah hamba dan utusan-Nya.”


Pagi hari adalah waktu yang istimewa, saat suasana masih sejuk dan hati lebih tenang, menjadi momen tepat untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Mari kita mulai dengan sebuah renungan dari ulama besar, Syekh Hasan Al-Bashri, yang mengingatkan kita akan keterbatasan dunia:

اَمَأ، إِنَّمَا الدُّنْيَا ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ: يَوْمٌ مَاضٍ لَا يَرْجِعُ، وَيَوْمٌ قَادِمٌ لَا يُدْرَكُهُ، وَهَذَا الْيَوْمُ لَكَ، فَفَاعِلْ.

"Dunia ini hakikatnya hanya tiga hari (saja): Kemarin, yang tidak akan pernah kembali. Besok, yang belum tentu engkau temui. Dan hari ini, itulah milikmu, Maka (segeralah) engkau beramal."

Renungan ini mengajarkan kita untuk fokus pada hari ini, karena kemarin sudah berlalu dan besok belum pasti. Waktu yang kita miliki saat ini adalah titipan dari Allah yang wajib digunakan untuk beramal sholeh.


Pentingnya Menyeimbangkan Dunia dan Akhirat

Salafus sholeh menekankan keseimbangan antara dunia dan akhirat dalam sebuah hadits:

اِعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأَنَّكَ تَعِيشُ أَبَدًا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوتُ غَدًا.

Artinya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”

Pesan ini sangat relevan untuk contoh kultum subuh ahad pagi, karena memberi inspirasi kepada jamaah untuk tetap giat beribadah, sambil tidak melupakan kewajiban duniawi. Dengan memahami makna ini, kita dapat menata hidup agar seimbang antara mengejar kebaikan dunia dan persiapan akhirat.


Manfaat Setiap Hari untuk Jiwa dan Amal

Hasan Al-Bashri menegaskan:

اَلْيَوْمُ مَثَلُ أَيَّامٍ مَجْمُوعَةٍ فِي مَكَانٍ وَاحِدٍ، فَإِذَا مَرَّ يَوْمُكَ مَرَّ جُزْءٌ مِنْ نَفْسِكَ، وَإِذَا اسْتَمَرَّ يَوْمُكَ فَانْتَهَتْ جَوْهَرُ نَفْسِكَ.

“Engkau laksana hari-hari yang terkumpul dalam satu tempat. Jika lewat harimu, maka lewat pula sebagian jiwamu, dan jika harimu terus lewat, maka habis pula jiwamu.”

Renungan ini mengingatkan kita bahwa setiap hari yang terlewat adalah potongan hidup yang hilang. Oleh karena itu, setiap pagi, terutama hari Ahad, adalah kesempatan emas untuk memulai kembali dengan amal kebaikan.


Waktu Laksana Pedang

Imam Syafii menekankan:

الزَّمَانُ سَيْفٌ، فَإِنْ لَمْ تَقْطَعْهُ يَقْطَعْكَ، وَإِنْ لَمْ تَشْغَلْ نَفْسَكَ بِالْخَيْرِ شَغَلَكَ بِالْفَسَادِ.

“Waktu laksana pedang. Jika engkau tidak menggunakannya, maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan, pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia.”

Ungkapan ini sangat tepat untuk pengingat di contoh kultum subuh ahad pagi, bahwa kita harus segera menata waktu agar bermanfaat, karena jika tidak, hidup akan diisi oleh kegiatan yang tidak berarti.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut