Tom Lembong Blak-blakan Soal Kedekatannya dengan Jokowi, Malah Jadi Timses Anies

JAKARTA, vozpublica.id - Mantan Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, akhirnya buka suara tentang pengalamannya di dalam lembaga pemasyarakatan. Dalam sebuah wawancara eksklusif, pria yang akrab disapa Tom ini menyebut pengalamannya di Lapas Cipinang sebagai pelajaran hidup yang luar biasa. Ia mengungkapkan rasa syukur bisa mengalami langsung kehidupan di balik jeruji besi, bertemu dengan narapidana dari berbagai lapisan masyarakat, bahkan yang paling terpinggirkan.
Tom Lembong menyoroti adanya banyak narapidana yang menjadi "korban jebakan aparat" dan menerima hukuman yang "luar biasa berat," yang ia anggap tidak sebanding dengan kesalahan yang mereka lakukan.
"Banyak juga yang korban jebakan aparat. Hukumannya luar biasa berat, sangat di luar proporsional, tidak proporsional kepada pelanggarannya," ujar Tom dalam Podcast Bikin Terang di akun resmi Youtube vozpublica.
Salah satu kisah yang paling menyentuh hati Tom adalah seorang pemuda berusia 20 tahun yang dijatuhi hukuman empat tahun penjara akibat perkelahian. Padahal, pemuda tersebut baru saja mendapatkan pekerjaan tetap dan merasa hidupnya stabil untuk pertama kali.
"Dia cerita, 'iya Pak, baru waktu itu baru aja dapat kerjaan stabil, baru aja pindah dari sektor informal ke sektor formal dengan gaji tetap'," tutur Tom.
“Untuk pertama kali dalam hidupnya merasa stabil, pekerjaan tetap, kena perkara ini. Nah, itu yang justru lebih menyedihkan buat saya,” sambungnya.
Setelah keluar dari tahanan, Tom Lembong berjanji akan memperjuangkan keadilan bagi mereka yang mengalami nasib serupa. Ia juga mendukung penuh wacana pemberian grasi yang dilontarkan Presiden Prabowo Subianto di awal pemerintahannya.
"Maka saya kan juga bilang bahwa saya mendukung penuh ya wacana yang dilontarkan Pak Presiden Prabowo di awal-awal pemerintahan beliau untuk memberikan grasi kepada kira-kira 44.000 narapidana," ujarnya.
Menurut Tom, banyak orang di dalam penjara seharusnya tidak berada di sana karena hukuman mereka terlalu berat atau bahkan karena mereka tidak bersalah. Situasi ini, lanjutnya, sangat mengganggu kehidupan keluarga mereka dan merugikan perekonomian bangsa karena banyak dari mereka adalah usia produktif.
Dalam wawancara tersebut, Tom Lembong juga menceritakan hubungannya dengan mantan Presiden Joko Widodo. Ia mengaku pertama kali bertemu Jokowi saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2013 dan kemudian menjadi penasihat ekonomi serta penulis pidato.
Tom Lembong mengomentari keberanian Jokowi dalam memasukkan unsur-unsur populer, seperti pop culture dan serial "Game of Thrones," dalam pidato kenegaraan. "Hebatnya Pak Jokowi memang sangat berani, sangat berani sekali mencoba sesuatu yang baru. Kan belum pernah ya sebelum itu, sambutan Presiden dicampur-campur dengan pop culture," katanya.