Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Terus Gempur Pinggiran Kota Gaza, Bangunan dan Rumah Hancur Lebur
Advertisement . Scroll to see content

Thailand dan Kamboja Sepakat Gencatan Senjata, Dimediasi PM Malaysia Anwar Ibrahim

Selasa, 29 Juli 2025 - 21:54:00 WIB
Thailand dan Kamboja Sepakat Gencatan Senjata, Dimediasi PM Malaysia Anwar Ibrahim
Thailand dan Kamboja Sepakat Gencatan Senjata, Dimediasi PM Malaysia Anwar Ibrahim
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, vozpublica.id  – Setelah lima hari terlibat konflik bersenjata, Thailand dan Kamboja akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Gencatan senjata ini disepakati dalam pertemuan bilateral yang digelar pada Senin (28/7/2025) di Rumah Dinas PM Malaysia di Putrajaya, dan akan mulai berlaku efektif pada tengah malam waktu setempat.

Pertemuan itu dihadiri oleh Penjabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet. Keduanya menegaskan komitmen untuk menghentikan pertempuran segera dan tanpa syarat, demi memulihkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

“Kehadiran dan kolaborasi semua pihak menegaskan komitmen bersama terhadap perdamaian, dialog, dan stabilitas regional,” kata juru bicara resmi dalam pernyataan yang dibacakan seusai pertemuan.

Dalam pernyataan resmi, kedua negara menyepakati poin penting:

  1. Gencatan senjata tanpa syarat mulai berlaku efektif pukul 00.00 waktu setempat, Selasa (29/7/2025).
  2. Pertemuan informal antar pejabat militer akan segera dijadwalkan.
  3. Pertemuan lanjutan bersama atase pertahanan ASEAN akan digelar jika kedua pihak menyepakati solusi jangka panjang.

Konflik bersenjata ini merupakan buntut dari ketegangan yang telah berlangsung sejak 2008 terkait sengketa wilayah perbatasan. Namun, eskalasi pertempuran sejak Kamis (24/7/2025) disebut sebagai yang paling mematikan dalam satu dekade terakhir, menewaskan sedikitnya 35 orang dan memaksa lebih dari 200.000 orang mengungsi dari kawasan terdampak.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut