Dompet Token Kripto Solana Diretas, Rugikan Pengguna Lebih dari Rp77 Miliar

NEW YORK, vozpublica.id - Hampir 8.000 dompet digital telah terkuras dengan nilai lebih dari 5,2 juta dolar AS atau setara Rp77,5 miliar dalam koin digital termasuk token sol Solana dan USD Coin (USDC). Itu berdasarkan laporan perusahaan analitik blockchain Elliptic.
Akun Solana Status di Twitter mengonfirmasi terjadi peretasan. Mereka mencatat pada Rabu (3/8/2022) pagi, sekitar 7.767 dompet token kripto telah terpengaruh oleh eksploitasi tersebut. Sementara Elliptic memperkirakan, ada sebanyak 7.936 dompet digital.
Token sol Solana, salah satu kripto terbesar setelah Bitcoin dan Ether, turun sekitar 8 persen dalam dua jam pertama setelah peretasan awal terdeteksi, menurut data dari CoinMarketCap. Saat ini, harganya turun sekitar 1 persen, sementara volume perdagangan naik sekitar 105 persen dalam 24 jam terakhir.
Sejak Selasa (2/8/2022) malam, banyak pengguna mulai melaporkan aset yang disimpan di dompet panas - yaitu, alamat yang terhubung ke internet, termasuk Phantom, Slope, dan Trust Wallet - telah dikosongkan dananya.
Phantom di Twitter menyatakan, mereka sedang menyelidiki kerentanan yang dilaporkan dalam ekosistem Solana dan tidak percaya itu adalah masalah khusus Phantom. Perusahaan audit Blockchain OtterSec men-tweet, peretasan telah memengaruhi banyak dompet di berbagai platform.
Kepala ilmuwan Elliptic Tom Robinson mengatakan, akar penyebab pelanggaran masih belum jelas, tetapi menurutnya karena cacat pada perangkat lunak dompet tertentu, bukan di blockchain solana itu sendiri.
Identitas peretas masih belum diketahui, seperti akar penyebab eksploitasi. Pelanggaran sedang berlangsung.
"Insinyur dari berbagai ekosistem, dengan bantuan beberapa perusahaan keamanan, sedang menyelidiki dompet yang terkuras di Solana," menurut Solana Status, dikutip dari CNBC International, Kamis (4/8/2022).