Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Shah Rukh Khan Masuk Jajaran Orang Terkaya di India, Hartanya Tembus Rp23 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Graeme Hart, Mantan Sopir Truk hingga Jadi Orang Terkaya di Selandia Baru

Selasa, 03 Mei 2022 - 07:10:00 WIB
Kisah Graeme Hart, Mantan Sopir Truk hingga Jadi Orang Terkaya di Selandia Baru
Graeme Hart dikenal sebagai orang terkaya di Selandia Baru saat ini. Sebelum seperti saat ini, ternyata dia pernah menjadi pengemudi truk derek. (Foto: Ilustrasi/Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

Selanjutnya, pada 1997, Hart membeli 20 persen saham di pembuat rempah-rempah dan ragi Australia, Burns Philip seharga 200 juta dolar AS. Perusahaan itu mengejutkan para investor dengan penurunan 73 persen dari bisnis rempah-rempahnya, sebuah langkah yang melanggar perjanjian pinjaman. 

Dalam waktu empat bulan, investasi Hart menyusut menjadi sekitar sepersepuluh dari nilai aslinya. Miliarder itu memimpin restrukturisasi, bernegosiasi dengan para bankir mengenai paket pendanaan, dan menginvestasikan 90 juta dolar AS lagi. Perusahaan tersebut membuat tawaran pengambilalihan senilai 2 miliar dolar Australia dari pembuat makanan Australia Goodman Fielder pada tahun 2002. Dia menggandakan keuntungannya sebelum dia menjual sahamnya pada tahun 2005.

Hart memulai Rank Group pada 2006 melalui akuisisi Carter Holt Harvey. Grup ini telah mengakuisisi perusahaan termasuk divisi pengemasan minuman International Paper, dan raksasa pengemasan Swiss SIG. Pada 2010, Hart membeli bisnis wadah makanan Pactiv seharga 6,5 miliar dolar AS.

Rank Group mengakuisisi total 12 perusahaan dengan nilai gabungan 14 miliar dolar AS antara 2002 dan 2012, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Grup pengemasan Rank, Reynolds Group Holdings, termasuk Graham Packaging, yang melayani Coca-Cola, Pepsico, Kraft, Heinz dan Procter & Gamble; dan Dopaco, yang memasok McDonald's, Burger King dan Wendy's.

Hart diketahui menjual raksasa pengemasan Swiss SIG Combibloc seharga 3,75 miliar euro pada 2014.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut