IMF Beri Peringatan: Asia Bakal Menderita Kerugian Terbesar jika Perdagangan Global Terputus

WASHINGTON, vozpublica.id - Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan, Asia-Pasifik akan menderita kerugian dibanding kawasan lainnya di dunia jika sistem perdagangan global terputus akibat ketegangan geopolitik.
Menurut IMF, negara-negara Asia-Pasifik bisa kehilangan lebih dari 3 persen dalam Produk Domestik Bruto (PDB) jika perdagangan terputus di sektor-sektor yang terkena sanksi chip Amerika Serikat (AS) baru-baru ini terhadap China.
"Dan jika hambatan nontarif di bidang lain dinaikkan ke tingkat era Perang Dingin," kata IMF dalam risetnya, dikutip dari CNBC International, Sabtu (29/10/2022).
Itu dua kali lipat jumlah kerugian tahunan global yang diproyeksikan. Adapun sektor-sektor di negara-negara Asia, yang terpaksa berkontraksi karena perdagangan menurun, menurut IMF, berpotensi menderita kehilangan pekerjaan rata-rata sebesar 7 persen.
"Ketika kita berbicara tentang perkembangan dari meningkatnya ketidakpastian perdagangan dan langkah-langkah yang lebih ketat, (itu) pada akhirnya akan meningkat menjadi fragmentasi di mana dunia terbagi," ujar Direktur Departemen Asia-Pasifik di IMF Krishna Srinivasan saat konferensi pers di Singapura, Jumat (28/10/2022).
"Asia berisiko kehilangan banyak karena merupakan pemain kunci dalam rantai pasokan global dan di dunia yang terfragmentasi, Asia berisiko kehilangan lebih dari siapa pun," imbuhnya.
Sementara itu, tanda-tanda fragmentasi global muncul selama perang dagang antara AS dan China pada 2018. Namun tanda-tanda yang lebih mengkhawatirkan muncul sejak perang Rusia-Ukraina.