Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diamuk Elon Musk Dituduh Promosikan Konten LGBTQ, Netflix Rugi Rp250 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Elon Musk dan Mukesh Ambani Bersaing Kuasai Internet Satelit di India

Jumat, 25 Oktober 2024 - 05:20:00 WIB
Elon Musk dan Mukesh Ambani Bersaing Kuasai Internet Satelit di India
Persaingan antara dua orang terkaya di dunia, Elon Musk dan Mukesh Ambani semakin memanas saat keduanya berebut di pasar pita lebar satelit India. (Foto: AP dan Dok. Reliance)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, vozpublica.id - Persaingan antara dua orang terkaya di dunia, Elon Musk dan Mukesh Ambani semakin memanas saat keduanya berebut di pasar pita lebar satelit India. Ini terjadi setelah Pemerintah India mengumumkan pada minggu lalu bahwa spektrum satelit untuk pita lebar akan dialokasikan secara administratif, bukan melalui lelang.

Melansir BBC, sebelumnya Musk mengkritik model lelang yang didukung oleh Ambani tersebut. Adapun pita lebar satelit menyediakan akses internet di mana saja dalam jangkauan satelit.

Hal ini menjadikannya pilihan yang andal untuk daerah terpencil atau pedesaan yang tidak memiliki layanan tradisional seperti DSL (koneksi yang menggunakan saluran telepon untuk mengirimkan data) atau kabel. Layanan ini juga membantu menjembatani kesenjangan digital yang sulit dijangkau.

Regulator telekomunikasi India belum mengumumkan harga spektrum dan layanan internet satelit komersial. Namun, pelanggan internet satelit di India diproyeksikan akan mencapai dua juta pada 2025 mendatang, menurut lembaga pemeringkat kredit ICRA.

Pasar layanan internet satelit di India cukup kompetitif, di mana terdapat sekitar setengah lusin pemain kunci, yang dipimpin oleh Reliance Jio milik Ambani.

Setelah menginvestasikan miliaran dolar dalam lelang gelombang udara untuk mendominasi sektor telekomunikasi, Jio kini bermitra dengan operator satelit terkemuka yang berbasis di Luksemburg, SES Astra.

Berbeda dengan Starlink milik Musk, yang menggunakan satelit orbit Bumi rendah (LEO) yang diposisikan antara 160 dan 1.000 km dari permukaan bumi untuk layanan yang lebih cepat, SES mengoperasikan satelit orbit Bumi menengah (MEO) pada ketinggian yang jauh lebih tinggi.

Hal ini membuat SES mampu menawarkan sistem yang lebih hemat biaya. Penerima di darat menerima sinyal satelit dan memprosesnya menjadi data internet.

Adapun Starlink milik Musk memiliki 6.419 satelit di orbit dan 4 juta pelanggan di 100 negara. Orang terkaya di dunia ini menargetkan akan meluncurkan layanan di India sejak 2021, tetapi kendala regulasi telah menyebabkan penundaan.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut