Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bagi-Bagi Proyek ke Rakyat Kecil, Prabowo Siapkan Dana Rp5,3 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Dikuasai Produk Impor, Industri Tekstil RI di Ujung Tanduk

Jumat, 01 Maret 2024 - 19:37:00 WIB
Dikuasai Produk Impor, Industri Tekstil RI di Ujung Tanduk
APSyFI mencatat, produk tekstil impor menguasai 70 persen market di Tanah Air dan membuat kinerja industri tekstil lokal tertekan dan terus merugi. (Foto: SINDOnews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Asosiasi Produsen Serta dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) mencatat, produk tekstil impor menguasai 70 persen market (pasar) di Tanah Air. Kondisi ini membuat kinerja industri tekstil lokal tertekan dan terus merugi. 

Ketua Umum APSyFI, Redma Gita Wirawasta menyebut, dominasi produk impor di pasar dalam negeri membuat industri tekstil lokal masuk dalam kategori terburuk dibandingkan 20 tahun terakhir. 

Bahkan, Ramadhan dan Lebaran yang menjadi momentum penting bagi perusahaan tekstil agar mendorong pertumbuhan bisnis pun minim harapan. Redma menyebut, tidak banyak harapan di benak para pengusaha tekstil untuk meraup untuk di momentum Ramadhan dan Lebaran 2024 ini. 

“Ada harapan sedikit, tapi optimisme sangat kecil. Untuk jenis beberapa produk itu ada harapan, tapi harapan mereka juga tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya karena barang impor sudah sangat banyak gitu,” ujar Redma dalam acara Market Review IDX Channel, Jumat (1/3/2024). 

“Kalau kita melihat di market itu untuk momentum Lebaran barang impor menguasai sekitar 60-70 persen market. Makanya sekarang di industri tekstil ini mereka tahu bahwa momentum ini, tekstil saat ini, itu kondisi paling buruk dari 20 tahun terakhir,” tuturnya.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut