Ketika Seorang Katolik Belajar Mengenal Islam di Masjid Jumeirah Dubai

Maria Christina Malau
Pemandu di Masjid Jumeirah Dubai, Tracey Latifa, menjelaskan tentang ajaran Islam di hadapan peserta tur, Selasa 22 Mei 2025. Masjid ini terbuka bagi non-Muslim dan simbol keterbukaan dan dialog lintas budaya. (iNews.id/Maria Christina Malau)

Di tengah masjid, tergantung lampu besar yang cantik. Masjid ini juga dihiasi lampu-lampu gantung kecil, memancarkan cahaya kehijau-hijauan, kuning dan biru tosca.

Kami kemudian dipersilakan duduk di karpet dalam masjid berkapasitas 1.200 jemaah ini. Sebagian memilih duduk di kursi-kursi yang sudah disediakan. Seorang pemandu perempuan bernama Tracey Latifa berdiri di hadapan kami, menyapa dengan ramah. Dia mulai dengan memperkenalkan tentang sejarah Masjid Jumeirah dan arsitekturnya.

“Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Fatimiyah yang berasal dari Suriah dan Mesir,” kata Latifa.

Mengenal Ajaran Islam

Latifa kemudian mulai menjelaskan tentang ajaran Islam. Di hadapan kami para peserta tur, dia mengungkapkan Islam adalah agama yang sangat damai. 

“Saya tahu itu sulit dipercaya dengan yang apa sedang terjadi saat ini di berbagai belahan dunia, tapi Islam kenyataannya adalah jalan hidup yang sangat damai,” katanya. 

Masjid Jumeirah Dubai dibangun dengan gaya arsitektur Fatimiyah yang berasal dari Suriah dan Mesir. (iNews.id/Maria Christina Malau)

Dia memperkenalkan 5 Rukun Islam. Mulai dari bagaimana mengucapkan dua kalimat syahadat, melaksanakan salat, membayar zakat, puasa di bulan Ramadan, dan menunaikan haji, dipaparkan dalam bahasa Inggris yang mudah dipahami. 

Bagaimana umat Islam mengambil wudhu sebelum salat, hingga arah kiblat saat salat yang menuju kakbah di Masjidil Haram, Makkah, juga dia terangkan. Latifa sesekali menunjukkan foto besar berbingkai, termasuk kakbah, agar lebih memudahkan pengunjung memahami. 

Penjelasannya juga disertai demonstrasi. Seorang pria berkandora putih mendemonstrasikan mulai dari cara mengambil wudhu dengan air secukupnya, dilanjutkan dengan salat.  

Jika di Indonesia, para katib masjid bisa menentukan tema dan teks khotbah Jumat, di negara Uni Emirat Arab memberlakukan topik yang sama di seluruh masjid di wilayahnya. “Topik khotbah Jumat di Dumai dan UEA sama,” katanya. 

Editor : Maria Christina
Artikel Terkait
Seleb
6 hari lalu

Viral Tasya Farasya Terbang ke Dubai usai Sidang Cerai, Healing Maksimal!

Internasional
13 hari lalu

Uni Emirat Arab Ancam Turunkan Hubungan dengan Israel, Perjanjian Abraham di Ujung Tanduk

Internasional
13 hari lalu

Uni Emirat Arab Bakal Turunkan Status Hubungan dengan Israel, Tarik Duta Besar

Internasional
28 hari lalu

Keras! Ini Ancaman Uni Emirat Arab jika Israel Caplok Tepi Barat dari Palestina

Nasional
2 bulan lalu

Megah! Merah Putih Hiasi Burj Khalifa di HUT ke-80 RI

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal