JAKARTA, vozpublica.id - Bumi akan memiliki Bulan kedua untuk sementara waktu. Bulan kedua Bumi akan datang dalam bentuk asteroid. Kok bisa?
Paper baru yang diterbitkan dalam Research Notes of the AAS menggambarkan bagaimana asteroid ini cenderung ditangkap oleh tarikan gravitasi Bumi. Bahkan dijelaskan pula bagaimana menguraikan perhitungan yang dibuat beberapa peneliti terkait jalur asteroid yang mereka yakini bertindak sebagai sedikit Bulan baru untuk Bumi.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hal ini terjadi cukup sering dengan asteroid-pada 2006, di mana sebuah asteroid mengelilingi Bumi selama setahun. Asteroid lain bertindak sebagai Bulan kedua untuk Bumi selama beberapa tahun sebelum pergi pada 2020.
Dalam contoh khusus ini, para peneliti melihat sebuah asteroid yang ditemukan sebagai bagian dari sistem Peringatan Terakhir Asteroid Terrestrial-Impact pada Agustus. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan asteroid ini mungkin berada di jalur tabrakan dengan Bumi.
Namun, para peneliti menduga itu akan datang cukup dekat untuk terjebak dalam gravitasi Bumi. Dari sana, asteroid akan mengorbit Bumi seperti Bulan selama sekitar 53 hari sebelum terlempar kembali ke kosmos, sebagaimana dikutip dari BGR, Selasa (17/9/2024).