JAKARTA, vozpublica.id - TikTok diberi izin untuk beroperasi di Amerika Serikat (AS), tapi algoritma dikontrol sepenuhnya oleh Presiden Donald Trump. Kabar ini langsung jadi sorotan publik.
Diinfokan oleh BBC, Presiden AS Donald Trump mengklaim sudah menjalin kesepakatan dengan Presiden China Xi Jinping mengenai izin TikTok di negeri Paman Sam. Aturan ketat akan diberlakukan.
Sekretaris Pers AS Karoline Leavitt mengatakan, kesepakatan ditandatangani dalam beberapa hari mendatang. Namun, belum ada tanggapan dari otoritas China mengenai hal tersebut.
Sebagai informasi, AS telah berupaya mengambil alih operasi aplikasi berbagi video tersebut di AS dari perusahaan induknya di Tiongkok, ByteDance, demi alasan keamanan nasional. TikTok sebelumnya sudah diberitahu harus menjual operasinya di AS atau terancam ditutup.
Namun, Trump menunda penerapan larangan tersebut sebanyak empat kali sejak pertama kali diumumkan pada Januari lalu. Kemudian pada awal pekan ini, ia memperpanjang batas waktu lagi hingga bulan Desember.
Leavitt mengatakan, data dan privasi yang dibagikan pengguna TikTok di AS akan dipimpin oleh raksasa teknologi Oracle, yang dimiliki oleh Larry Ellison, salah satu orang terkaya di dunia dan sekutu Trump.