JAKARTA, vozpublica.id - Teknologi blockchain memungkinkan Bitcoin (BTC), saham Apple (APPL) dan Tesla (TSLA) menembus batas benua menghampiri trader dan investor di banyak negara. Blockchain mendistribusikan data transaksi digital secara peer-to-peer di internet.
Sejumlah teknologi blockchain lain, seperti Ethereum, memiliki fitur smart contract yang memungkinkan nilai aset tradisional, seperti saham, bisa ditokenisasi selayaknya aset kripto (tokenized stocks). Tokenized stocks sendiri baru popular dalam setahun terakhir.
“Unit moneter Bitcoin (BTC) misalnya adalah data digital yang dianggap bernilai, berkat keunggulan sistem yang diusungnya. Jadilah dia sebentuk aset bernilai, sehingga di Indonesia dikategorikan sebagai komoditi,” ujar Muhammad Kurnia Bijaksana, trader aset kripto profesional dalam keterangannya, Selasa (16/03/2021).
Kurnia menerangkan, saham dalam bentuk digital, berkat smart contract, memungkinkan trader dan investor mengakses saham-saham itu tanpa melalui broker biasa di negaranya masing-masing. Meski demikian, warga Indonesia mustahil membeli saham tersebut karena perusahaan broker tidak tersedia di negara ini.
“Nah, platform FTX membalikkan situasi tersebut. Anda bisa membeli dan menjual dua saham besar itu secara mudah di platform ini," kata Kurnia.