Yunus pun menegaskan keyakinannya tidak ada niat dari para pencipta lagu perjuangan untuk meminta bayaran setiap kali lagu tersebut dinyanyikan.
"Kami yakin tidak ada terbersit dari benak sang pencipta agar lagu ini kelak dibayar bila setiap individu atau elemen apapun menyanyikan lagu ini. Mereka ikhlas. Ini lagu-lagu perjuangan yang ditujukan untuk anak bangsa. Sang pencipta lagu tidak berharap imbalan," tegasnya.
Bagi Yunus, aturan royalti untuk lagu nasional justru akan memicu kontroversi dan mengganggu fokus publik pada prestasi Timnas Indonesia. Dia menilai, kebijakan seperti ini tidak produktif dan berpotensi memecah perhatian dari hal yang lebih penting.
Karena itu, PSSI melalui Yunus Nusi secara tegas meminta aturan tersebut dihapus. "Sebaiknya aturan ini segera dihapus. Berisik, membuat gaduh & tidak produktif," ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan posisi PSSI untuk melindungi nilai simbolis lagu nasional dalam sepak bola, khususnya di laga Timnas, agar tetap menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan tanpa embel-embel biaya.