Bagi Ole Romeny, persaingan ini bukan satu-satunya rintangan. Pemain berusia 25 tahun itu masih menjalani pemulihan cedera yang dialaminya saat tur pramusim di Indonesia. Cedera tersebut terjadi setelah ia mendapat tekel keras dari pemain Arema FC di ajang Piala Presiden 2025.
Musim lalu, Ole hanya tampil 14 kali dan mencatatkan satu gol untuk Oxford United. Catatan tersebut membuat musim ini menjadi momen penting untuk membuktikan dirinya layak menjadi pilihan utama di lini depan.
Di sisi lain, Rowett justru melihat persaingan ini sebagai keuntungan bagi tim. Dengan stok penyerang yang melimpah, peluang mencetak gol pun semakin besar. Meski demikian, ia menekankan pentingnya keseimbangan permainan, baik saat menyerang maupun bertahan.
"Kami butuh gol. Kami sudah membicarakannya musim lalu, tetapi di saat yang sama, Anda harus memiliki keseimbangan dalam tim. Anda tetap harus memiliki keseimbangan saat tidak menguasai bola. Anda tetap harus seimbang dalam hal menciptakan peluang bagi siapa pun yang bermain di area depan tersebut," tutup Rowett.
Dengan kondisi seperti ini, Ole Romeny harus bekerja ekstra, tidak hanya untuk pulih sepenuhnya dari cedera, tetapi juga untuk membuktikan diri mampu bersaing di antara penyerang-penyerang top Oxford United. Musim ini bisa menjadi titik balik penting dalam kariernya di sepak bola Inggris.