MANCHESTER, vozpublica.id – Manajemen Manchester United masih menunjukkan kesabaran terhadap Ruben Amorim meski klub baru saja mencatat awal musim Premier League terburuk dalam 33 tahun terakhir. Kekalahan 0-3 dari Manchester City di derby Minggu lalu menambah tekanan, tetapi Setan Merah belum berniat mengganti pelatih kepala mereka.
Amorim menegaskan tidak akan mengubah filosofi sepak bolanya. Dia malah menantang para pengkritiknya.
“Ketika saya ingin mengubah filosofi saya, saya akan melakukannya. Jika tidak, Anda harus mengganti orangnya,” kata Amorim, dikutip Sky Sports, Selasa (16/9/2025).
Direksi Man United menilai proyek pembangunan kembali skuad butuh waktu panjang. Mereka tidak ingin terjebak dalam pola lama yang selalu berganti pelatih setiap kali hasil mengecewakan datang. Sejak Sir Alex Ferguson pensiun 12 tahun lalu, Man United sudah menggunakan delapan manajer tetap dan dua caretaker, dan manajemen tidak ingin menambah daftar itu dengan terburu-buru.
Meski demikian, start musim ini memang buruk. Man United hanya mengumpulkan empat poin dari empat laga Premier League, mengulang catatan suram musim 1992-1993. Mereka juga sudah tersingkir dari Carabao Cup setelah dipermalukan tim League Two, Grimsby Town. Situasi ini memperbesar sorotan ke arah Amorim.
Kekalahan telak dari Man City dianggap memperlihatkan kelemahan mendasar. Lini belakang terlalu mudah ditembus, lini tengah kalah duel, dan peluang yang ada gagal dimaksimalkan. Meski begitu, di ruang direksi muncul keyakinan bahwa skor 0-3 terlalu besar. Mereka menilai detail kecil — seperti penyelamatan gemilang Donnarumma atas tendangan Bryan Mbeumo atau kegagalan Casemiro mencetak gol — turut menentukan hasil akhir.