Andri juga menekankan pentingnya regenerasi pemain. Menurutnya, semua klub harus menyadari bahwa masa puncak performa atlet memiliki batasan, sehingga regenerasi adalah kunci keberlanjutan prestasi futsal Indonesia.
“Semua klub harus siap untuk melakukan regenerasi untuk menjadi pilar Timnas ke depan,” tegasnya.
Kemenangan BTS diikuti dengan berbagai penghargaan individu dan kolektif. Pelatih mereka, Diego Rios, terpilih sebagai Best Head Coach, sementara kiper mereka, Ahmad Habiebie, menyabet penghargaan Best Goalkeeper. Gelar top skor diraih Evan Soumilena dari Fafage Banua, sementara Fair Play Team diberikan kepada Cosmo JNE.
Dengan capaian ini, BTS Surabaya tak hanya mencetak sejarah, tetapi juga menginspirasi masa depan futsal Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi strategis bersama FFI, masa depan olahraga futsal dipandang makin cerah dan menjanjikan bagi generasi muda Tanah Air.
1. Best Player: Ardiansyah Nur (Black Steel FC Papua)
2. Best GK: Ahmad Habiebie (Bintang Timur Surabaya)
3. Best Young Player: Rodirgo Matheus (Black Steel FC Papua)
4. Best Referee: Wahyu Wicaksono
5. Best Head Coach: Diego Rios (Bintang Timur Surabaya)
6. Top Scorer: Evan Soumilena (Fafage Banua)
7. Fair Play Team: Cosmo JNE
8. 3Rd Place : Unggul FC Malang
9. Runner Up : Black Steel FC Papua
10. Champions : Bintang Timur Surabaya