JAKARTA, vozpublica.id - Nasib seseorang tidak ditentukan dari keluarga mana mereka lahir, tapi seberapa besar usaha mereka hingga menjadi orang sukses. Itulah yang menjadi kunci keberhasilan sejumlah pemilik perusahaan otobus (PO bus) di Indonesia.
Tidak dipungkiri, banyak PO bus merupakan warisan keluarga. Namun, tak sedikit pula yang membangun usaha dari nol dengan keringat sendiri.
Banyak kisah inspratif bagaimana mereka bertahan hidup hingga bisa mengggaji ribuan karyawan. Para pemilik PO bus ini merupakan sosok pekerja keras yang memiliki impian besar.
Bahkan, ada dari mereka berasal dari kernet dan sopir bus. Siapa sajakah? Dirangkum iNews.id dari berbagai sumber, berikut lima pemilik PO bus jatuh bangun membuka usaha dari nol.
1. PO Sahaalah
Terlahir dari keluarga kurang mampu sebagai anak yatim, Nur Salim diasuh ibunya seorang diri setelah sang ayah meninggal dunia. Sementara sudara kandungnya dititipkan ke keluarga terdekat karena ekonomi keluarga yang sangat memprihatinkan.
Tak ingin merepotkan sang ibu, Nur Salim hanya melanjutkan sekolah sampai kelas 5 SD. Dia memilih membantu orang tuanya mencari nafkah untuk menyambung hidup.
Seiring berjalannya waktu, Nur Salim menjalani profesi sebagai sopir truk. Dia belajar banyak hal hingga akhirnya mahir mengemudikan kendaraan besar, paham mesin dan manajemen perusahaan.
Berbekal pengalaman panjangnya, Nur Salim memberanikan diri membangun perusahaan otobus (PO) sendiri bernama Sahaalah. Meski sebagai pendatang baru, operator bus yang bermarkas di Jepara, Jawa Tengah tersebut kini cukup disegani dan memiliki pelanggan sendiri.