JAKARTA, vozpublica.id - Meskipun moda transportasi angkutan bus di Indonesia saat ini tengah berkembang, nyatanya tidak sedikit perusahaan otobus (PO) gulung tikar. Ini terjadi karena banyak faktor.
Di sisi lain, PO bus di Indonesia berlomba bersolek menghadirkan armada terbaru, baik untuk peremajaan, membuka trayek baru atau menambah armada.
Banyak faktor yang menjadikan PO bus tak dapat bertahan atau ambruk. Faktor utama selain armada bus yang kurang baik, layanan kru dan pengemudi serta manajemen. Jangan sampai hati penumpang tersakiti.
Jika salah satu faktor ini bermasalah tunggu waktu PO bus tersebut gulung tikar. Lantas apa saja penyebab PO bus merugi alias bangkrut. Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (24/7/2022), berikut ulasannya.
1. Kalah bersaing
Banyaknya PO bus dalam satu trayek membuat kompetisi ketat. Bagi mereka yang tidak bisa mengambil hati pelanggan (penumpang) akan ditinggalkan.
Salah satu PO bus yang kalah bersaing di trayek adalah PO Santoso. Padahal, semula begitu berjaya. Namun masuk era 2000-an, eksistensinya mulai redup dikarenakan banyak PO yang membuka trayek sama.
2. Tak meremajakan armada
Penyebab lain PO bus bangkrut adalah karena tidak meremajakan armadanya. Padahal, seperti diketahui bersama, armada yang baru sangat berpengaruh pada tingkat kenyamanan penumpang.
PO bus yang tersungkur karena telat meremajakan armadanya adalah PO Merdeka. Bus Merdeka hampir seluruhnya menggunakan sasis tua sehingga penumpang beralih ke bus lebih bagus.