Produsen mobil terkemuka Eropa itu mempertahankan keputusannya saat mencoba mencapai tujuan pemotongan biaya 10 miliar euro yang diumumkan tahun lalu. CFO Volkswagen Arno Antlitz juga menunjukkan perbedaan mengejutkan karena perusahaan tidak mampu memproduksi mobil sebanyak yang sesuai dengan kapasitas pabriknya.
"Kami (Volkswagen Group) adalah pabrikan terbesar dengan sekitar seperempat pangsa pasar di Eropa. Kami kekurangan sekitar 500.000 unit mobil, setara dengan sekitar 2 pabrik. Dan itu tidak ada hubungannya dengan produk kami atau kinerja penjualan yang buruk. Pasarnya sudah tidak ada lagi," ujar Antlitz.
Rencananya, Volkswagen dan serikat pekerja akan memulai negosiasi mengenai kesepakatan upah baru pada bulan ini. Serikat pekerja menuntut kenaikan gaji sebesar 7 persen dan menghindari penutupan pabrik.
Volkswagen sendiri menaungi 650.000 karyawan di seluruh dunia dan 10 merek. Pabrikan asal Jerman itu menghadapi masa depan yang tidak pasti. Rencana untuk mengakhiri perjanjian kerja dan kemungkinan penutupan pabrik diyakini akan memberi dampak besar bagi ribuan pekerja dan industri otomotif secara keseluruhan.