JAKARTA, vozpublica.id - Bali dilanda banjir bandang terbesar dalam satu dekade terakhir. Kondisi ini membuat banyak mobil tak dapat diselamatkan karena air datang dengan cepat hingga menenggelamkan kendaraan.
Kondisi ini membuat pemilik kendaraan harus memahami cara evakuasi mobil usai terendam banjir. Disarankan untuk tidak menyalakan mesin mobil atau menghidupkan kelistrikan kendaraan agar tidak terjadi masalah.
Disarankan, pemilik mobil menghubungi bengkel atau penyedia jasa towing untuk membawa kendaraannya yang mengalami masalah. Cara ini dinilai lebih aman karena ban mobil tidak bergerak yang mengurangi risiko motor penggerak rusak.
Ardyanto Alam, CEO Garasi mengatakan, mobil yang terendam banjir, baik sebagian maupun sepenuhnya berisiko mengalami kerusakan serius pada sistem kelistrikan, ECU (Electronic Control Unit), dan mesin.
Banyak pemilik kendaraan yang mencoba menyalakan mobil setelah banjir surut. Padahal itu bisa memperparah kerusakan. Dalam situasi seperti ini, menggunakan layanan mobil towing jauh lebih aman dibanding memaksakan kendaraan berjalan sendiri.