JAKARTA, vozpublica.id - Memasuki era elektrifikasi kendaraan (EV) perubahan cepat terjadi di industri otomotif. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi langkah penting agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang dinamis.
Ini menjadi perhatian Toyota. Sebagai market leader Toyota mencatat menaungi lebih dari 360.000 tenaga kerja yang terlibat dalam seluruh rantai usaha di Indonesia. Sebab itu, mereka mengembangkan sumber daya manusia (SDM) sebagai aset utama dalam menopang ketahanan dan daya saing industri.
Mereka memandang kekuatan SDM ahli dan tersertifikasi berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri. Termasuk dengan kehadiran Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI) sebagai pendidikan tinggi yang dikembangkan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam mencetak lulusan berdaya saing, berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
”Selama 1 dekade, AKTI menjadi cerminan sinergi dalam mendukung cita-cita pemerintah memperkuat pembangunan SDM berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, khususnya melalui pendidikan vokasi," ujar Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto dalam keterangan persnya Kamis (18/9/2025).
Kehadiran AKTI mendukung realisasi Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, yang bertujuan menyelaraskan pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja. Langkah ini dilakukan melalui sistem informasi pasar kerja, pengembangan SMK Pusat Keunggulan, pendidikan tinggi vokasi berbasis link and match, pelatihan keterampilan, penjaminan mutu, serta peran aktif pemangku kepentingan.