Toyota mengambil pendekatan yang mirip. "Kami akan tetap menjalankan operasi seperti saat ini," kata juru bicara Toyota kepada Nikkei. Pernyataan ini muncul tak lama setelah Toyota berkomitmen untuk menanggung biaya suku cadang yang lebih tinggi akibat tarif impor dari Meksiko dan Kanada.
Meskipun Toyota memiliki jejak manufaktur yang luas di AS, jaringan rantai pasokannya sangat terglobalisasi seperti merek lainnya. Laporan berita lokal di Jepang menunjukkan bahwa tarif tersebut dapat merugikan enam produsen mobil terbesar di negara itu hingga $24 miliar, dengan Toyota diperkirakan akan menanggung bagian terbesarnya, sekitar $12 miliar.
Di sisi lain, Honda memilih pendekatan "tunggu dan lihat" dan tidak akan melakukan penyesuaian harga langsung terhadap portofolionya di AS. Sementara itu, produsen yang lebih kecil seperti Mazda mungkin akan merasakan dampak yang lebih signifikan. Selain crossover CX-50, semua produk Mazda lainnya diimpor dari Jepang atau Meksiko, dengan CX-50 diproduksi di pabrik patungan dengan Toyota di Huntsville, Alabama.
Demikianlah 5 perusahaan otomotif yang dirugikan dengan tarif Impor Trump menunjukkan betapa kompleksnya dampak dari kebijakan perdagangan internasional terhadap industri otomotif. Merek-merek seperti Volvo, Mazda, Volkswagen, dan Hyundai Motor harus menghadapi tantangan berat dalam mempertahankan pangsa pasar mereka di AS, sementara produsen lokal juga merasakan efek dari ketergantungan pada komponen impor.