JAKARTA, vozpublica.id - Sejarah pohon Natal, baik dari sisi tradisi dan makna spiritualnya dibahas dalam artikel ini. Pohon Natal adalah salah satu simbol paling ikonik dari perayaan Natal yang kita kenal saat ini.
Keindahan pepohonan yang dihias dengan berbagai ornamen berwarna-warni, lampu-lampu berkelap-kelip, dan puncak yang sering kali dilengkapi dengan bintang atau malaikat, menjadi pusat perhatian di banyak rumah dan tempat umum selama musim liburan. Namun, tahukah Anda bagaimana tradisi ini bermula?
Penggunaan pohon hijau sebagai simbol kehidupan abadi sudah ada sejak zaman dahulu. Berdasarkan National Geographic, orang Romawi menghiasi kuil-kuil mereka dengan pohon cemara selama Festival Saturnalia.
Seiring dengan berkembangnya agama Kristen, simbol-simbol pagan ini perlahan-lahan diadopsi dan diberi makna baru. Misalnya, pohon cemara mulai diasosiasikan dengan pohon kehidupan di Taman Eden.
Pohon Natal seperti yang kita kenal sekarang pertama kali muncul di Jerman pada abad ke-16. Berdasarkan Christmas in Germany: A Cultural History (2010), orang-orang Kristen di sana mulai membawa pohon cemara ke dalam rumah dan menghiasinya dengan roti jahe, kacang dan apel.
Konon katanya, Martin Luther adalah orang pertama yang menambahkan lilin pada pohon Natal, yang menandakan/mengilustrasikan bintang di langit yang menuntun para Majus kepada Yesus.