JAKARTA, vozpublica.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah menyiapkan bantuan sosial (bansos) bantuan pangan berupa beras sebanyak 180.000 ton per bulan selama dua bulan, dengan total 360.000 ton. Bantuan tersebut akan difokuskan pada wilayah non-penghasil beras dan daerah perkotaan.
“Seperti Papua, Maluku, dan seterusnya. Kita distribusikan ke sana sekaligus untuk dua bulan. Kemudian daerah perkotaan yang juga tidak menghasilkan beras,” kata Amran dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Sementara untuk daerah penghasil beras, khususnya di Pulau Jawa, dia menilai harus tetap dilindungi. Amran menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga agar tetap menguntungkan petani tanpa membebani konsumen.
“Ini strategi kita lakukan untuk menjaga harga di tingkat petani tetap baik, juga di tingkat konsumen tetap terjangkau,” tuturnya.
Amran memastikan bahwa stok pangan nasional masih dalam kondisi aman. Dia juga menyebut bahwa penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400.000 hingga 500.000 ton pada bulan ini.
“Karena yang akan kita keluarkan hanya 360.000 ton, dan kemungkinan bulan ini serapannya bisa mencapai 400-500.000 ton,” katanya.