Kenapa Malaysia Tak Diundang KTT Perdamaian Gaza? Ini Penjelasan Anwar Ibrahim

KUALA LUMPUR, vozpublica.id - Malaysia tidak diundang ke KTT perdamaian Gaza di Sharm El Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025). Padahal negara-negara Muslim berkumpul di kota resor itu untuk menyaksikan penandatanganan deklarasi perdamaian Gaza.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim menjelaskan, Malaysia bukan negara yang mendukung penuh 20 poin rencana perdamaian Gaza yang diusulkan Presiden AS Donald Trump. Malaysia memberikan dukungan bersyarat terhadap proposal damai yang dirilis pada 29 September tersebut.
Hanya negara-negara yang memberikan dukungan penuh terhadap proposal tersebut yang menghadiri KTT.
“Malaysia tidak diikutsertakan karena kita menyatakan dukungan dengan beberapa keberatan,” ujarnya, seperti dikutip dari The Star.
“Itu bersyarat pada resolusi menyeluruh, untuk pemulangan warga Palestina yang diusir secara paksa,” ujarnya, lagi.
Anwar mengatakan, keberatan Malaysia lainnya termasuk hak-hak terkait dengan status kenegaraan Palestina serta penyelesaian kekerasan oleh pemukim ilegal Yahudi yang masih terjadi di Tepi Barat.
Anwar mengakui ada beberapa pihak yang mempertanyakan dukungan Malaysia terhadap rencana tersebut. Dia merespons, Malaysia mendukung prioritas utama yakni menghentikan perang di Gaza dan pembunuhan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Rencana tersebut diterima oleh beberapa negara Timur Tengah dan negara-negara Muslim.
Anwar melanjutkan, dia menerima surat khusus dari negosiator Hamas pada 7 Oktober yang mendukung inisiatif Trump. Untuk saat ini, Malaysia mendukung rencana tersebut karena akan mengakhiri perang dan memungkinkan pemulangan warga Palestina ke Gaza.
Lebih lanjut dia menegaskan Malaysia siap membantu operasi penjaga perdamaian di bawah PBB jika diminta.