JAKARTA, vozpublica.id - Panglima TNI marah bukan kepalang. Penyebabnya, seorang oknum perwira nekat ikut naik pesawat Hercules yang membawa rombongan pejabat negara tanpa izin!
Saking murkanya Panglima, oknum perwira tadi diharuskan turun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Padahal niat semula dia akan pergi ke Denpasar, Bali, sesuai jadwal penerbangan Hercules. Alhasil, perjalanannya pun menjadi terlunta-lunta.
Kisah ini terjadi di masa Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima ABRI (kini TNI) Jenderal TNI M Jusuf. Untuk diketahui, Jenderal Jusuf dikenal sangat gemar keliling daerah. Bukan hanya menghadiri acara kedinasan militer atau mengunjungi prajurit, namun juga melihat perkembangan pembangunan daerah-daerah terpencil.
Dalam setiap kunjungan itu, Jenderal Jusuf hampir selalu terbang dengan pesawat kebanggaannya, Hercules, milik TNI AU. Tak mengherankan bila hingga lima tahun menjabat, tentara yang memulai karier dari TNI AL ini telah melakukan 168 kali perjalanan dengan total jarak 500.000 kilometer lebih.
“Jadi selama lima tahun itu Jusuf telah terbang sejauh 583.307 kilometer! Perjalanan ke luar kota paling tinggi intensitasnya adalah pada tahun 1981 dan 1982,” kata Atmadji Sumarkidjo dalam buku biografi berjudul ‘Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit’, dikutip Rabu (30/10/2024).
Bukan rahasia bila Jusuf suka keliling Indonesia. Kesempatan itu digunakan untuk melihat dan mengetahui langsung kondisi di lapangan termasuk kehidupan pasukannya. Kesan itu pula yang membekas dalam benak Presiden Prabowo Subianto.
“Beliau (Jenderal Jusuf) memang terkenal sangat peduli kepada prajurit. Bahkan dia mengecek rumah tangga sampai makanan prajurit. Dulu semua prajurit dapat susu dan kacang hijau,” kata alumni Akmil 1974 ini dalam buku biografinya “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto’.
Lantas siapa saja yang masuk rombongan Jusuf ketika terbang dengan Hercules untuk safari ke berbagai wilayah? Selain petinggi Mabes TNI dan awak media, jenderal asal Bugis itu kerap membawa menteri dan kadang kala sejumlah pengusaha nasional.