CILEGON, vozpublica.id – Seorang anak berkebutuhan khusus di Kota Cilegon, Banten, terpaksa mengubur mimpinya untuk mengenyam pendidikan akibat keterbatasan fisik. Bocah Bernama Muhammad Zaini (9) berkali-kali ditolak sekolah karena kondisi fisiknya yang berbeda.
Kini, Zaini hanya bisa bermain dan membantu ayahnya, Asep Koesnadi, saat anak-anak lain belajar di sekolah dasar.
Ayah Zaini, Asep, menceritakan pengalamannya saat mencoba mendaftarkan Zaini ke beberapa sekolah dua tahun lalu. “Saya sudah daftar ke sana-sini, tapi ditolak. Ada satu sekolah negeri yang secara terang-terangan menolak dengan alasan yang menyakitkan, padahal sekolah lain menolak dengan cara halus,” ujar Asep dengan nada kecewa, Rabu (18/6/2025).
Dia menuturkan, Zaini seharusnya sudah kelas tiga SD tahun ini, namun kini tidak bersekolah sama sekali. “Alhamdulillah, Zaini bisa baca dan tulis karena sempat diterima di TK, meski TK lain juga menolak,” ujarnya.
Keluarga miskin ini hidup dalam kondisi memprihatinkan. Asep dan keluarganya menempati rumah kosong milik warga yang iba setelah mereka diusir dari kontrakan karena tak mampu membayar sewa.
Sebelumnya, Asep dan Zaini bahkan sempat tinggal di masjid. Untuk bertahan hidup, mereka mengandalkan bantuan tetangga dan jamaah masjid.
Asep, yang hanya bekerja sebagai tukang servis elektronik keliling berharap anaknya mendapat kesempatan pendidikan setara seperti anak lain.