Meskipun pelebaran defisit menyebabkan target pembiayaan anggaran naik, Purbaya tidak khawatir. Dia menyebut pembiayaan dapat dilakukan melalui penerbitan surat utang atau penggunaan SAL.
Purbaya optimistis, dengan prospek ekonomi Indonesia yang baik, surat utang pemerintah akan diburu oleh investor.
"Jadi Anda nggak usah takut. Anda mau beli juga?" kata Purbaya.
Berdasarkan data yang diungkapkan dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (18/9/2025) lalu, defisit APBN 2026 naik dari 2,48 persen PDB menjadi 2,68 persen PDB.
Kenaikan ini terjadi karena target belanja negara naik dari Rp3.792,4 triliun menjadi Rp3.842,7 triliun, sementara target pendapatan negara tetap di Rp3.153,6 triliun.