Latar Belakang Kolonialisme di Indonesia: dari Penjajah Belanda hingga Jepang

Muhammad Fida Ul Haq
Cut Mutia Fahira
VOC dibentuk Belanda untuk menjajah Indonesia (dok. ist)

JAKARTA, vozpublica.id - Kolonialisme di Indonesia berlangsung selama berabad-abad, dengan berbagai bangsa asing yang datang untuk menguasai wilayah nusantara. Awalnya, kolonialisme di Indonesia didorong oleh kekayaan sumber daya alam, terutama rempah-rempah yang sangat diminati di Eropa. 

A Kardiyat Wiharyanto dalam bukunya 'Masa  Kolonialisasi Belanda 1800-1825' menjelaskan para pedagang dan penjelajah dari Eropa mulai tiba di kepulauan Indonesia untuk berdagang dan mengeksploitasi kekayaan alam yang melimpah.

Awal Mula Kolonialisme di Indonesia

Pada awalnya, bangsa Portugis dan Spanyol adalah yang pertama menginjakkan kaki di Indonesia. Namun, pengaruh mereka di nusantara tidak bertahan lama. Pada awal abad ke-17, Belanda melalui Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) mulai mendominasi perdagangan di Indonesia. VOC didirikan pada tahun 1602 dengan tujuan mengendalikan jalur perdagangan rempah-rempah. 

Mereka mendirikan kantor-kantor perdagangan di berbagai wilayah strategis, termasuk Batavia (sekarang Jakarta), yang menjadi pusat kekuasaan kolonial Belanda.

Belanda Dirikan VOC

Peninggalan dari bangkai kapal dagang VOC yang pernah ada di Indonesia. (Foto: Istimewa)

Alfred Russel dalam bukunya 'Sejarah Nusantara' menjelaskan kekuasaan VOC bukan hanya di bidang perdagangan, tetapi juga merambah ke ranah politik dan militer. Mereka mulai mempengaruhi dan mengendalikan raja-raja lokal untuk mendukung kepentingan VOC. 

Di bawah kendali VOC, Indonesia mengalami eksploitasi besar-besaran. Namun, pada tahun 1799, VOC mengalami kebangkrutan akibat korupsi, ketidakmampuan manajemen, dan perang yang berkepanjangan. Dengan runtuhnya VOC, kekuasaan di Indonesia beralih langsung ke pemerintah Belanda.

Pemerintahan kolonial Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa atau cultuurstelsel pada tahun 1830. Sistem ini memaksa rakyat Indonesia menanam tanaman ekspor seperti kopi, tebu, dan nila yang sangat menguntungkan bagi Belanda. Sistem ini menyebabkan penderitaan luar biasa bagi rakyat Indonesia karena mereka kehilangan tanah dan kebebasan untuk mengelola lahan mereka sendiri. Eksploitasi yang berlebihan ini menimbulkan kemiskinan, kelaparan, dan protes di berbagai daerah.

Selanjutnya: Perlawanan Bangsa Indonesia

Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Artikel Terkait
Music
4 hari lalu

Viral Nusantara Beat, Band Asal Belanda Populerkan Lagu Tradisional Indonesia

Nasional
4 hari lalu

Indonesia Salurkan Bantuan Pangan Senilai Rp200 Miliar untuk Warga Gaza

Nasional
6 hari lalu

Prabowo Bertemu Raja Willem, Belanda bakal Kembalikan 30.000 Artefak Indonesia

Nasional
6 hari lalu

Momen Presiden Prabowo Bertemu Raja dan Ratu Belanda di Istana Huis ten Bosch

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news