Keracunan MBG Masih Terulang, KSP Qodari: Pemerintah Tidak Tone Deaf

Binti Mufarida
Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Foto: Arif Julianto)

JAKARTA, vozpublica.id - Istana melalui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M Qodari menegaskan pemerintah tidak tutup mata dan telinga alias tone deaf terkait kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang masih terulang. Apalagi, data kasus keracunan telat dicatat oleh Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Masyarakat harus tahu bahwa pemerintah itu tidak buta dan tuli, alias tone deaf," kata Qodari di Kantor KSP, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Dia memaparkan data yang dihimpun BGN, Kemenkes, dan BPOM.

"BGN, 46 kasus keracunan, dengan jumlah penderita 5.080, ini data per 17 September. Kedua dari Kemenkes, 60 kasus dengan 5.207 penderita, data 16 September. Kemudian BPOM, 55 kasus dengan 5.320 penderita, data per 10 September 2025,” tutur dia.

Pada kesempatan itu, Qodari pun menekankan agar publik tidak mempermasalahkan perbedaan angka antar lembaga. 

“Nah tolong teman-teman, jangan lihat beda angkanya, teman-teman jangan ngadu-ngadu nih antar K/L ya, setuju ya. Tapi lihat bahwa masalah yang sama dicatat oleh tiga lembaga, bahkan oleh BGN sendiri,” paparnya.

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
8 hari lalu

Ketua DPR: Program MBG Harus Dievaluasi, Jangan Sampai Anak-Anak Dirugikan

Regional
10 hari lalu

Kasus Keracunan MBG, KSP Qodari: Ini Sudah Wake up Call

Nasional
10 hari lalu

KSP Qodari Respons Kasus Keracunan MBG: Harus Ada Perbaikan

Nasional
11 hari lalu

Kasus Keracunan MBG Masih Terjadi, Pemerintah: Bukan Kesengajaan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal