JAKARTA, vozpublica.id - Aksi tegas delegasi Indonesia dalam Melanesian Spearhead Group (MSG) menyita perhatian publik. Mereka memilih keluar atau walk out (WO) saat pimpinan Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda bicara dalam forum tersebut.
Dirjen Asia, Pasifik, dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Abdul Kadir Djaelani mengungkapkan alasan melakukan aksi WO tersebut.
"Keputusan tersebut tidak terlepas dari sikap tegas Delegasi RI (Delri) untuk KTT MSG yang dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury yang menolak penyalahgunaan MSG untuk propaganda ULMWP," kata Djaelani kepada wartawan, Sabtu (26/8/2023).
"ULMWP telah menyalahgunakan forum MSG untuk menjustifikasi tindak kekerasan yang dilakukan kelompok yang terafiliasi dengannya yang telah melakukan berbagai tindak kejahatan seperti penyanderaan, pembakaran sekolah, hingga pembunuhan terhadap Orang Asli Papua," sambungnya.
Forum MSG 2023 ini merupakan yang ke-22 digelar di Port Villa, Vanuatu, Rabu (23/8/2023). Terkait aksi WO, Kadir menjelaskan sudah menjadi hal yang lumrah dalam dunia diplomasi.
"Delegasi RI telah mengambil langkah-langkah yang lazim dalam dunia diplomasi untuk mengekspresikan penolakan tersebut, termasuk meninggalkan ruangan ketika ULMWP menyampaikan narasi bohong tentang situasi di Papua," ucapnya.