"Pertama, laptop kantor yang digunakan oleh almarhum, kemudian rekaman CCTV dari berbagai macam titik yang ada di kantor Kemlu, kemudian juga memberikan akses kepada pihak penyidik untuk datang langsung melihat lokasi-lokasi yang ada di Gedung PWNI, termasuk rooftop yang ada di Gedung Utama Kemlu," ujarnya.
"Dan kemudian juga memberikan keterangan dari rekan kerja alharhum terkait dengan saat-saat terakhir sebelum almarhum ditemukan wafat," lanjutnya.
Sebelumnya, keluarga Arya Daru Pangayunan, diplomat Kemlu yang ditemukan tewas terlilit lakban, tak terima jika korban disebut depresi hingga bunuh diri. Kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Apriliando menyebut, pernyataan tersebut sangat menyudutkan korban.
“Ketika ada peristiwa meninggalnya almarhum, ada pernyataan yang sungguh menyudutkan almarhum, bahkan dibilang depresi, bunuh diri,” kata Nicholay, Sabtu (23/8/2025).
Berdasarkan cerita dari keluarga, kata dia, Arya Daru dalam kondisi senang lantaran mendapatkan promosi jabatan. Arya Daru juga berencana membawa istri hingga keluarganya ke Finlandia, tempat kerja barunya.