JAKARTA, vozpublica.id – Perubahan pada kulit wajah Joko Widodo (Jokowi) sempat memicu spekulasi di masyarakat tentang kemungkinan Presiden ke-7 RI mengidap Sindrom Stevens Johnson (SJS). SJS adalah penyakit kulit langka dan serius yang bisa berujung fatal jika tidak ditangani dengan tepat.
Penampakan wajah Presiden Jokowi menjadi sorotan masyarakat dan perbincangan di media sosial. Hingga kini, Jokowi belum buka suara terkait kondisi yang dialaminya.
Namun, ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah yang dikonfirmasi membantah Jokowi mengalami penyakit Stevens-Johnson. Syarif memastikan Jokowi hanya alergi biasa dan tidak mengalami autoimun.
“Bapak saat ini sedang pemulihan dari alergi kulit pasca-pulang dari Vatikan. Secara fisik beliau fit banget nggak ada masalah,” kata Syarif Muhammad Fitriansyah saat ditemui di kediaman Jokowi, Kamis (5/6/2025) sore.
Ia tidak menampik kemungkinan alergi kulit yang dialami Jokowi salah satunya karena faktor cuaca yang berbeda. Alergi baru tampak muncul setelah tiba di Indonesia. Alergi yang dialami Jokowi sudah ditangani tim dokter dan kini dalam tahap penyembuhan.
Sindrom Stevens Johnson bukanlah penyakit baru di Indonesia. Sebelumnya, pada Maret 2024, publik juga sempat dihebohkan dengan penampakan wajah Kartika Putri yang dipenuhi luka melepuh. Sat itu dia mengakui mengalami Sindrom Stevens Johnson akibat reaksi alergi terhadap obat pain killer.