JAKARTA, vozpublica.id - Kartika Putri membagikan kabar terbaru terkait kondisi kesehatannya. Sebelumnya dia sempat mengidap Steven Johnson Syndrome yang membuat wajahnya dipenuhi luka melepuh.
Kini setelah melalui berbagai rangkaian pengobatan di salah satu klinik di Singapura, luka-luka di wajah Kartika Putri sudah menghilang. Bahkan bekas lukanya pun mulai memudar dari waktu ke waktu.
“MasyaALLAH tabarakALLAH..Alhamdulillah.. Aku udah Sehat lagi,”kata Kartika Putri dikutip dari unggahan di akun Instagramnya @kartikaputriworld, Jumat (1/3/2024).
Namun dibalik rasa bahagia ada sebersit kesedihan disimpan Kartika Putri. Pasalnya dia sering mendapat hujatan dan komentar kejam dari para haters mengenai penyakitnya. Kondisi luka yang ada di wajahnya sering kali dikaitkan dengan azab dan imbas dari perilakunya.
Istri Habib Usman itu mengaku sedih melihat komentar-komentar buruk terus berdatangan di tengah kondisinya sedang diuji oleh penyakit yang cukup parah.
“Sempet sedih sih kok ada orang orang jahat yang tega berkomentar kejam di saat manusia lain sedang diuji dengan penyakitnya,” katanya.
Menghadapi berbagai komentar kejam dari para haters, Kartika Putri tak bisa merespons banyak. Dia hanya mencoba untuk sabar dan tidak mau pikirannya dipenuhi dengan hal-hal yang negatif.
“Tapi ya itu lah kehidupan ga semua orang punya empati dan nurani.. jadi yang bisa kita lakukan hanya bersabar, ikhlas ,mendoakan dan memaafkan, biar hati dan pikiran kita tetap bersih dan sehat,” ujar Kartika Putri.
Dia pun turut memberikan semangat bagi para pengikutnya yang sedang berjuang melawan penyakit apa pun. Baginya, ketika sedang sakit jangan biarkan pikiran terpengaruh dengan hal-hal buruk. Sebab dapat berpengaruh juga bagi kesehatan.
“POKOKNYA JANGAN HIRAUKAN OMONGAN ORANG YANG TIDAK BAIK!!! DOA-DOA BURUK GA AKAN DIKABULKAN!!!” katanya.
Sebagai informasi, Kartika Putri sempat membagikan foto yang memperlihatkan luka melepuh di wajah, lidah, dan juga langit-langit mulutnya. Ternyata kondisi tersebut adalah reaksi dari obat pain killer yang dia konsumsi.
Terlebih dia juga memiliki penyakit autoimun yang telah diidapnya selama lima tahun. Efek dari obat pain killer itu menyerang balik tubuhnya. Kondisi tersebut membuat dia langsung pergi ke Singapura untuk menjalankan pengobatan di sana.