Selanjutnya, dilakukan upacara misa arwah dijadwalkan berlangsung sebelum jenazah diberangkatkan ke bandara. Diketahui, prajurit yang gugur seluruhnya berasal dari Gudang Pusat Munisi III (Gudpusmu III), Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad).
Keempatnya yakni, Kepala Gudang Gudpusmu III Puspalad Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudpusmu III Puspalad Mayor Cpl Anda Rohanda, Anggota Gudpusmu III Puspalad Koptu Eri, dan Anggota Gudpusmu III Puspalad Pratu Aprio.
Sementara itu, sembilan korban dari warga sipil masih berada di RSUD Pameungpeuk, Garut untuk proses identifikasi lanjutan terus dilakukan oleh tim DVI dan forensik Jawa Barat, menggunakan metode antemortem, postmortem, serta tes DNA.
Salah satu tantangan utama dalam proses ini adalah kondisi jenazah yang tidak utuh akibat ledakan hebat terjadi.